BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Awali Semua Kegiatanmu Dengan Bismillah ! Niscaya Kau Akan ditunjukan Kejalan Yang Lurus Menuju Jalan_Nya.............. AMIEN YA RABBAL ALAMIN

Minggu, 31 Januari 2010

Horor dan Porno Adegan film ini seram dan porno. Penggal kepala, tubuh telanjang.

VIVAnews - Film nasional kembali berjaya. Namun, film-film Indonesia yang kini beredar justru bertema horor dan dibumbuhi adegan seks.

Film horor yang menyerempet pornografi ini menjadi topik serius dalam Yahoo!Answers, Jumat 29 Januari 2010. Sebagian besar pembaca menilai film Hantu Puncak Datang Bulan tidak layak ditayangkan.

Bimra, misalnya, dia menilai film horor yang saat ini beredar telah menunjukkan kurang kreatifnya orang Indonesia.

"Maunya modal dikit tapi untung banyak. Coba lihat tentang mau hadirkan Miyabi di film Indonesia dulu. Kenapa nggak ngundang Jackie Chan, atau yang lainya kok malah bintang porno. Itu kan menunjukan kurang kreatif dan pingin ngrusak moral bangsa. Daripada MUI ngurusin haramnya rokok dan foto prewedding, mending ngurusin film indonesia ini. Coz meskipun ada tulisan untuk 18+ tapi yang nonton anak 12 tahun juga boleh masuk. Kayak halnya ke diskotik juga sama."
Hamong juga berpendapat sama. Menurutnya, film Hantu Puncak itu hanya bermodal serem saja.

"Untuk lebih menarik ditambah unsur porno. Itulah kemampuan perfilman Indonesia. Saya nggak tau, apa karena kurang modal, atau gak punya daya khayal atau memang orang indonesia yang masih dangkal."
Kritikan juga datang dari Rita. Menurutnya, film nasional saat ini tidak mendidik generasi muda.

"Ini sangat tidak mendidik generasi muda yang akan menjadi pemimpin kelak. Akibatnya akan menghancurkan pemerintahan sendiri."
Suryo menyatakan, film-film horor saat ini biasa-biasa aja. Tak lebih hanyalah hiburan yang disajikan sedemikian rupa untuk menyenangkan penonton aja.

"Tapi kalo sudah berbau pornografi tuh lain ceritanya. Itu sudah tidak mendidik dari segi moral, dan dilarang oleh agama tentunya. Lebih-lebih kalau yang nonton anak-anak di bawah umur, wah bahayanya besar tuh. Doain aja yah mudah-mudahan semua produser yang membuat film-film horor yang berbau pornografi ditegur oleh TUHAN dan segera bertaubat,...amiin..."
Imron juga menilai perfilman Indonesia kembali merosot tajam.

"Entah kekurangan ide untuk membuat sebuah film yang inspiratif atau entah tingkat libido para pembuat film kelewat batas atau juga karena sebagian artis kita gemar ber-eksibisme alias puas jika tubuhnya dieksploitasi ke publik, atau memang negeri ini lagi sakit, publiklah yang secara cerdas dan bijak menilai"
Meski demikian, tidak semua pembaca mengecam film horor yang saat ini beredar. Rofio misalnya, dia menilai film horor yang saat ini ada belum melewati batas-batas asusila. "Intinya masih aman-aman saja."

Bulet Terong pun menilai, bahwa semua tergantung pada cara pandang dan cara pikir kita masing-masing sebagai pribadi yang bermoral.

"Sebenarnya, kita sebagai "bangsa tuan" bisa memilih sendiri apa yang pantas dan tidak pantas kita pakai, tonton, keenakan.
"Bukankah kita sudah merdeka, sehingga tidak perlu diatur oleh orang lain??? Nah kalau masing-masing dari kita sudah merasa dirinya adalah "bangsa tuan", maka pribadi kita sudahlah pasti dapat memilih apa yang kita rasa cocok dan baik untuk kita. Sehingga bukan lagi MUI atau apalah namanya yang harus menentukan apa yang boleh kita pakai, kenakan, tonton dan sebagainya. Tetapi tiap individu tahu apa yang semestinya mengisi otak dan hatinya sendiri dan keluarganya."
Berita Terpopuler:
1. Sampoerna "Buka Kartu" Pecah Deposito Century2. Inter Tekuk Juventus dan Lolos ke Semi Final3. Warga Ikut Andil Basmi Ulat di Tubuh Ummi4. Cara Menentukan Apakah Masjid Salah Kiblat5. Maruarar Datang, Rapat Century Jadi Terbuka

Minggu, 24 Januari 2010

Membuat Twitter berjalan di dalam Facebook

Untuk para pengguna Twitter dan Facebook mungkin akan merasa lebih mudah jika menggunakan tip dan trik ini, sebenarnya tip ini hanya sederhana dan sudah biasa untuk para pengguna akun facebook. Namun untuk mengisi kegiatan saja maka saya akan memberi sedikit ulasan
Masuklah ke akun facebook di http://facebook.com kemudian pada kolom cari di isikan “Twitter” dan enter unttuk info lebih lanjut  klik disini

ROBOT FOREX METATRADER

ROBOT FOREX

Gratis robot forex, dapatkan uang atau gaji dengan kerja dari rumah melalui investasi trading forex yang dipandu oleh robot forex sehingga dapat mengurangi resiko kerugian dan tanpa adanya resiko PHK. untuk info lebih lanjut  klik disini 

Terpengaruh Film Transformers, Nasa mengembangkan Superbot

Demam film transformer tengah melanda di mana-mana, termasuk Amerika Serikat (AS) juga mengalami hal yang sama. Sampai badan antariksa AS atau yang dikenal dengan NASA pun terinspirasi untuk mengembangkan robot yang mirip seperti di film Transformer.  LiveScience pada Senin (29/6/2009) mempublikasikan robot hasil rancangan Nasa tersebut. Oleh Nasa, Robot itu diberi nama Superbot. Superbot memiliki [...] klik disini.

Satelit Cuaca Tercanggih Siap Pantau Global Warming

Satelit cuaca terbaru telah berhasil meluncur ke orbit pekan ini. Satelit ini akan memberikan prakiraan cuaca yang lebih akurat, termasuk memantau topan dan badai.
Dilansir melalui Yahoo News, Senin (29/6/2009), roket tak berawak itu membawa satelit cuaca bernama Geostationary Operational Enviromental Satellite (GOES). Peluncuran sedikit terlambat satu hari dari waktu yang dijadwalkan. Namun satelit ini telah [...] klik disini

Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Danau di Planet Mars

Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Danau di Planet Mars


Tim ilmuwan di University of Colorado mengungkapkan ngarai dalam dan panjang serta bekas pantai barangkali merupakan bukti paling jelas mengenai keberadaan danau di permukaan Mars yang diduga pernah berisi air tapi kini sudah kering. Hal ini didukung oleh gambar dari sebuah kamera High Resolution Imaging Science Experiment di pesawat Reconnaissance Orbiter, menunjukkan air memotong ngarai [...] untuk info lebih lanjut klik disini










Sabtu, 09 Januari 2010

Visual FoxPro

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
Microsoft Visual FoxPro
VisualFoxProScreenshot.png
Typical VFP9 editing session
Original author(s) Microsoft Corporation
Stable release Visual FoxPro 9.0 Service Pack 2 (SP2) / 2007-10-11; 2 years ago
Operating system Microsoft Windows
Platform x86 and greater
Available in IDE: English, German, Spanish
Runtime: Above, French, Chinese, Russian, Czech, Korean
Development status Maintenance mode
Type Database Programming language
License Microsoft EULA
Website msdn.microsoft.com/vfoxpro
Visual FoxPro is a data-centric object-oriented and procedural programming language produced by Microsoft. It is derived from FoxPro (originally known as FoxBASE) which was developed by Fox Software beginning in 1984. Fox Technologies merged with Microsoft in 1992, after which the software acquired further features and the prefix "Visual". The last version of FoxPro (2.6) worked under Mac OS, DOS, Windows, and Unix: Visual FoxPro 3.0, the first "Visual" version, dropped the platform support to only Mac and Windows, and later versions were Windows-only. The current version of Visual FoxPro is COM-based and Microsoft has stated that they do not intend to create a Microsoft .NET version.
FoxPro originated as a member of the class of languages commonly referred to as "xBase" languages, which have syntax based on the dBase programming language. Other members of the xBase language family include Clipper and Recital. (A history of the early years of xBase can be found in the dBase entry.)
Visual FoxPro, commonly abbreviated as VFP, is tightly integrated with its own relational database engine, which extends FoxPro's xBase capabilities to support SQL query and data manipulation. Unlike most database management systems, Visual FoxPro is a full-featured, dynamic programming language that does not require the use of an additional general-purpose programming environment. It can be used to write not just traditional "fat client" applications, but also middleware and web applications.

Contents

[hide]

[edit] Recent history

In late 2002, it was demonstrated that Visual FoxPro can run on Linux under the Wine Windows compatibility suite. In 2003, this led to complaints by Microsoft: it was claimed that the deployment of runtime FoxPro code on non-Windows machines violates the End User License Agreement.[1]
In December 2005, VFP broke into the top 20 on Tiobe index[2] for the first time. In March 2007 it was at position 19, making it a "B" language, and as of December, 2008 it dropped into position 23.
In March 2007, Microsoft announced that there will be no VFP 10[3], thus making VFP9 (released to manufacturing on December 17, 2004) the last commercial VFP release from Microsoft. The support of Version 9 is ongoing with service packs that were released December 8, 2005 and October 11, 2007.
At the time of the end of life announcement, work on the next release codenamed Sedna (named after a recently discovered dwarf planet) which was built on top of the VFP9 codebase had already begun. "Sedna" is a set of add-ons to VFP 9.0 of XBase components to support a number of interoperability scenarios with various Microsoft technologies including SQL Server 2005, .NET Framework, Windows Vista, Office 2007, Windows Search and Team Foundation Server (TFS). Microsoft released Sedna under the Shared source license on the CodePlex site. Microsoft has clarified that the VFP core will still remain closed source. Sedna was released on January 25, 2008[4]. As of March 2008, all XBase components of the VFP 9 SP2 (including Sedna) were available for community-development on the CodePlex.
In late March 2007 a grassroots campaign was started by the Spanish-speaking FoxPro community at MasFoxPro[5] (MoreFoxPro in English) to sign a petition to Microsoft to continue updating Visual FoxPro or release it to the community as Open Source. On April 3, 2007 the movement was noted by the technical press[6]
Also on April 3, 2007 Microsoft responded to the petitioner's requests with this statement from Alan Griver:
"We're very aware of the FoxPro community and that played a large part in what we announced on March 13th. It's never an easy decision to announce that we're not going to release another version of a product and it's one that we consider very carefully.
"We're not announcing the end of FoxPro: Obviously, FoxPro applications will continue to work. By some of our internal estimates, there are more applications running in FoxPro 2.6 than there are in VFP and FoxPro 2.6 hasn't been supported in many years. Visual FoxPro 9 will be supported by Microsoft through 2015.
"For Microsoft to continue to evolve the FoxPro base, we would need to look at creating a 64-bit development environment and that would involve an almost complete rewrite of the core product. We've also invested in creating a scalable database with SQL Server, including the freely available SQL Server Express Edition. As far as forming a partnership with a third-party is concerned, we've heard from a number of large FoxPro customers that this would make it impossible for them to continue to use FoxPro since it would no longer be from an approved vendor. We felt that putting the environment into open source on CodePlex, which balances the needs of both the community and the large customers, was the best path forward."